MAKI menduga setoran Lukas Enembe sebesar Rp 560 miliar di kasino bukan uang pribadi

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman menduga uang Rp 560 miliar yang disetorkan di kasino oleh Gubernur Papua Lukas Enembe bukan berasal dari dana pribadi.

Menurut Boyamin, gaji Lukas sebagai bupati 2 kalimat dan gubernur 2 kalimat tidak mungkin mencapai Rp 560 miliar.

“Kalau uang fiktif itu diperiksa dengan baik, bisa diduga itu bukan uang pribadi,” jelas Boyamin kepada Kompas.com, Minggu (25/September 2022).

Baca juga: Lukas Enembe Ajukan Tuntutan Seumur Hidup di Luar Negeri, Putuskan KPK Usai Daftar di Jakarta

Boyamin mengaku belum bisa memastikan ikatan tersebut. Menurut dia, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus memberikan informasi asal dana.

Bahkan jika uang itu berasal dari sumber swasta, harus jelas bahwa gajinya tidak mungkin mencapai Rs 560.000 selama masa jabatannya sebagai bupati dan gubernur.

“Kalau soal uang pribadi, tapi uang pribadi dari mana? Itu bisa dilacak," katanya.

Boyamin juga menduga, separuh dari setoran kasino berasal dari uang pribadi. Tapi tidak setengah lainnya.

Dia juga meminta pihak Lukas Enembe untuk membantah bahwa sumber dana yang diduga berasal dari kantong pribadi.

"Bisa jadi rasionya seperti ini, dan itu tugas KPK untuk menganalisa, dan saya coba analisa juga," kata Boyamin.

Baca Juga: MAKI Sebut Luke Enembe Bisa Dilayani Jika Montag Tidak Menjawab Panggilan KPK

Sebelumnya, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan rentetan setoran tunai tidak wajar dari Lukas Enembe.

PPATK juga mengungkap setoran tunai Rp 560 miliar dari Lukas ke kasino online.

Baru-baru ini Boyamin Saiman menemukan operasi permainan Lukas Enembe di berbagai negara bersama dengan Solaire Resort and Casino di Manila, Genting Highland Auto di Malaysia dan Crockford Sentosa di Singapura.

Baca Juga: MAKI Minta KPK Kirim Dokter Independen Untuk Pantau Kesehatan Luke Enembe

Tak hanya itu, Boyamin juga membagikan kumpulan foto Luke yang sedang bermain. Dia juga kemudian memiliki rekaman video Luke yang memiliki kekuatan untuk memasuki bandara.

Pengacara Luke, Aloysius Renwarin, membenarkan bahwa pembelinya berjudi di Singapura. Namun, ia mengklaim bahwa permainan itu dibuat dengan uang pribadi.

Lukas baru-baru ini menjadi sorotan publik karena dugaan korupsi. Pengacaranya menyebutkan bahwa Lukas menerima tip Rs 1000 crore sehubungan dengan APBD dari Papua.

Baca Juga: Bongkar Aktivitas Bermain Luke Enembe, MAKI: Dia Bisa Berjalan Tanpa Kursi Roda

Selain itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan, keadaan lain bisa diselidiki.

Kasus tersebut antara lain dugaan korupsi pengelolaan dana operasional Direktorat dan Dana Pekan Olahraga Nasional (PON).

Dapatkan update informasi pilihan dan berita terbaru dari Kompas.com setiap hari. Menjadi bagian dari grup Telegram "Pembaruan Berita Kompas.com", klik tautan https://t.me/kompascomupdate lalu bergabung. Anda harus terlebih dahulu menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.